Senin, 17 Januari 2022

BACAAN الاِدۡغَام



حَب٘ـلࣱ مِّنؐ مَّسَدٍ [ اللهب\ المسد ﴿٥﴾ ] 
اَوؐ وَّ [ المطففين \ التطفيف ﴿٣﴾ ]
كِـدؐتَّ [ الاسراء ﴿٧٤﴾ ]
نَخۡـلُـقؐـكُّمؐ [ المرسلات ﴿٢٠﴾ ]


BILA NUN MATI ( نۡ ) ATAU TANWIN ( ںً , ںٍ , ںٌ ) BERTEMU ( م , ن , و , ي ) DINAMAKAN ( ادغام بغنّة ) DAN JIKA BERTEMU ( ل , ر ) DINAMAKAN ( ادغام بلاغنّة ),

MAKA NUN SUKUN/MATI ( نۡ ) DAN SIFAT NUN MATI PADA TANWIN ( ںً / ںَنۡ , ںٍ / ںِنۡ , ںٌ / ںُنۡ ), PADA BACAAN ( ادغام بغنة ) DIBACA LEBUR ( الۡاِدۡغَام ) DISERTAI DENGUNG, SEPERTI :


DAN NUN SUKUN/MATI ( نۡ ) DAN SIFAT NUN MATI PADA TANWIN ( ںً / ںَنۡ , ںٍ / ںِنۡ , ںٌ / ںُنۡ ), PADA BACAAN ( ادغام بلاغنة ) DIBACA LEBUR ( الۡاِدۡغَام ) TANPA DISERTAI DENGUNG, SEPERTI :


BUNYI NUN MATI ( نۡ ) LEBUR HILANG TAK TERBACA, SEPERTI DARI MIN RROBBIKA ( مِّنۡ رَّبِّكَ ) DIBACA MIR ROBBIK(A) ( مِرَّبِّكۡ ), DAN BUNYI SIFAT NUN MATI PADA TANWIN ( ںً / ںَنۡ , ںٍ / ںِنۡ , ںٌ / ںُنۡ ) HILANG TAK TERBACA JUGA, SEPERTI DARI 'AAMILATUN NNAASHIBATUN ['ĀMILATUN NNĀSHIBATUN] ( عَامِلَةٌ نَّاصِبَةٌ / عَامِلَتُنۡ نَّاصِبَةٌ ) DIBACA 'AAMILATUN NAASHIBAH ['ĀMILATUN NĀSHIBAH] ( عَامِلَتُنَّاصِبَةۡ ),


KECUALI JIKA BACAAN الادغام DALAM BENTUK SATU KATA, MAKA NUN MATI ( نۡ ) DIBACA JELAS ( الۡاِظۡهَار ), SEPERTI :


BUNYI NUN MATI ( نۡ ) TETAP JELAS UTUH TERBACA, DARI FID-DUNYAA [FID-DUNYĀ] ( فِي ٱلدُّنۡيَا ) DIBACA FID-DUNYAA [FID-DUNYĀ] ( فِي ٱلدُّنۡيَا ),

CIRI JIKA DALAM SATU KATA BIASANYA TANPA TANDA SYIDDAH ( ںّ ).


ADA PUN JENIS BACAAN الادغام LAINNYA YANG DIBACA LEBUR ( الۡاِدۡغَام ) ADALAH BILA SUKUN/MATI ( ںۡ ) BERTEMU SYIDDAH ( ںّ ) (HURUF BERGANDA/YANG DIBACA DUA KALI), ANTARA LAIN :

DINAMAKAN ( ادغام ٱلمتماثلين ) BILA YANG BERTEMU ANTARA SUKUN DAN SYIDDAH SEMUA حرف ٱلهجائية YANG SEJENIS, SEMISAL BA SUKUN/MATI ( بۡ ) BERTEMU BA SYIDDAH ( بّ ) ATAU TA SUKUN/MATI ( تۡ ) BERTEMU TA SYIDDAH ( تّ ), SEPERTI :


BUNYI SEBAGAIMANA BACAAN الادغام YANG DIBACA LEBUR, SIFAT SUKUN ( ںۡ ) YANG TIDAK BERBUNYI BERTEMU HURUF YANG SAMA, MAKA LEBUR LANGSUNG MASUK KE SYIDDAH ( ںّ ), SEPERTI DARI IDZHAB BBIKITAABII [IDZHAB BBIKITĀBĪ] ( اِذۡهَبۡ بِّكِتٰبِي / اِذۡهَبۡ بۡبِكِتٰبِي ) DIBACA IDZHAB BIKITAABII [IDZHAB BIKITĀBĪ] ( اِذۡهَبِّكِتٰبِي ),

NAMUN UNTUK MIM ( م ) JIKA DARI KONTEKS HUKUM BACAAN MIM SUKUN/MATI ( مۡ ), MAKA BILA MIM MATI ( مۡ ) BERTEMU MIM SYIDDAH ( مّ ) BISA DINAMAKAN ( ادغاما شفويا ).


LALU DINAMAKAN ( ادغام ٱلمتجانسين ) BILA YANG BERTEMU ANTARA SUKUN DAN SYIDDAH, TEMPAT KELUARNYA HURUF ( مخارج ٱلحرف ) DARI TEMPAT YANG SAMA MESKI BUNYI BERBEDA, SEMISAL 6 JENIS INI, DAL ( دۡ ) BERTEMU TA ( تّ ) ATAU SEBALIKNYA, TA ( تۡ ) BERTEMU THO ( طّ ) ATAU SEBALIKNYA, DZAL ( ذۡ ) BERTEMU DZHO (ظّ ) DAN BA ( بۡ ) BERTEMU MIM ( مّ ), SEPERTI :


BUNYI SEBAGAIMANA BACAAN الادغام YANG DIBACA LEBUR, SIFAT SUKUN ( ںۡ ) YANG TIDAK BERBUNYI BERTEMU HURUF YANG MEMILIKI TEMPAT KELUARNYA HURUF ( مخارج ٱلحرف ) SAMA, DENGAN BUNYI SEDIKIT BERBEDA, MAKA LEBUR LANGSUNG MASUK KE SYIDDAH ( ںّ ), SEPERTI DARI WA 'AD TTANAA [WA 'AD TTANĀ] ( وَعَدۡتَّنَا / وَعَدۡتۡتَنَا ) DIBACA WA 'AT TANAA [WA 'AT TANĀ] ( وَعَتَّنَا ).


DAN DINAMAKAN ( ادغام ٱلمتقاربين ) BILA YANG BERTEMU ANTARA SUKUN DAN SYIDDAH, TEMPAT KELUARNYA HURUF ( مخارج ٱلحرف ) DARI TEMPAT YANG TIDAK SAMA NAMUN BUNYI TIDAK BERBEDA, SEMISAL 2 JENIS INI, LAM ( لۡ ) BERTEMU RO ( رّ ) DAN QOF ( قۡ ) BERTEMU KAF ( كّ ), SEPERTI :


BUNYI SEBAGAIMANA BACAAN الادغام YANG DIBACA LEBUR, SIFAT SUKUN ( ںۡ ) YANG TIDAK BERBUNYI BERTEMU HURUF YANG MEMILIKI TEMPAT KELUARNYA HURUF ( مخارج ٱلحرف ) TIDAK SAMA, DENGAN BUNYI SERUPA/MIRIP, MAKA LEBUR LANGSUNG MASUK KE SYIDDAH ( ںّ ), SEPERTI DARI QUL RROBBII [QUL RROBBĪ] (قُلۡ رَّبِّيٓ / قُلۡ رۡرَبِّيٓ ) DIBACA QUR ROBBII [QUR ROBBĪ] ( قُرَّبِّيٓ ).


CIRI BACAAN الادغام BIASANYA ADA TANDA SYIDDAH ( ںّ ),


ADAPUN BACAAN GHUNNAH ( بغنّة ) YANG LAINNYA ADALAH MIM SYIDDAH ( مّ ) DAN NUN SYIDDAH ( نّ ),

MAKA DIBACA DENGAN DENGUNG ( بغنّة ), SEPERTI :

ثُمَّ اِنَّ [ النحل ﴿١١٠﴾ ]
مِّنِّي [ طه ﴿١٢٣﴾ ]
مِّنَّـا [ الانبياء ﴿٤٣﴾ ]


BUNYI MIM SYIDDAH ( مّ ) DAN NUN SYIDDAH ( نّ ) DISERTAI DENGUNG TEBAL.

ADA JUGA BACAAN الادغام LAINNYA SEPERTI PADA BACAAN ال YANG DINAMAKAN الادغام الشمسي




CATATAN LAIN BUNYI : JIKA SUKUN BERTEMU SUKUN (SEBAB DIHENTIKAN) BAIK DIAKHIR KATA, KALIMAT, ATAU PUN AYAT, MAKA BUNYI SEAKAN ADA BUNYI (E) DIANTARA SUKUN DENGAN SUKUN, DAN JIKA ADA TA BULAT ( ـة ) SEBAB DIHENTIKAN DIAKHIR KATA, KALIMAT, ATAU PUN AYAT, MAKA BUNYI TA ( ة ) DIGANTI HA ( هۡ ).
CATATAN LAIN TANDA : [ ← ] (MENJADI/DIBACA), [ * ] (DAN), [ ٠ ] (BERTEMU/DENGAN), [ / ] (ATAU/SERUPA).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara mudah dan sederhana belajar mengingat tajwid

Tips cara mudah dan sederhana belajar mengingat tajwid agar mudah di ingat saat kita membaca Al-qur'an, baik membaca Al-qur'an Indon...